Sakit maag sering dialami oleh orang yang hobi menunda waktu makannya. Akibatnya, perut biasanya akan terasa sakit akibat Asam Lambung yang naik. Maag bukanlah penyakit khusus, melainkan kumpulan gejala yang menandai suatu penyakit.
Salah satu pemicu kenaikan asam lambung berasal dari konsumsi makanan dan minuman harian. Bila Anda memiliki masalah maag dan penyakit asam lambung, sebaiknya hindari berbagai pantangan untuk mencegah kekambuhan gejala.
Berikut daftar pantangan makanan dan minuman pemicu asam lambung bagi Anda yang memiliki maag.
1. Makanan tinggi lemak, Penyebab Asam Lambung
Salah satu jenis makanan pemicu Asam Lambung naik adalah makanan yang mengandung banyak lemak. Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi dalam jumlah yang wajar.
Sementara itu, konsumsi makanan tinggi lemak dalam porsi yang terlalu banyak ternyata bisa memicu gejala maag. Hal ini dapat terjadi karena lemak melemahkan otot pada katup kerongkongan (esofagus) bagian bawah.
Kondisi tersebut tentu menyebabkan kerongkongan mudah terbuka, sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Alhasil, gejala berupa nyeri dan sensasi terbakar pada dada (heartburn) pun terasa.
Lemak sulit dicerna dan merangsang hormon kolesistokinin
Makanan tinggi lemak menjadi pantangan orang dengan penyakit Gestrik atau Penyakit Gerd karena dapat merangsang pelepasan kolesistokinin. Kolesistokinin yaitu hormon yang memicu mengendurnya katup kerongkongan, sehingga asam lambung bisa naik.
Di lain sisi, makanan yang mengandung banyak lemak juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, pengosongan organ lambung berjalan lebih lambat, hingga memicu produksi berlebih.
Itu sebabnya, orang yang ingin mengendalikan kenaikan asam lambung perlu membatasi makanan tinggi lemak, seperti:
- susu tinggi lemak dan produk olahannya.
- Daging merah, seperti sapi, kambing, dan domba.
- Gorengan dan makanan lainnya yang digoreng.
- Makanan manis, seperti kue, es krim, dan lainnya.
2. Kafein
Mungkin Anda sudah pernah atau sering mendengar bahwa orang yang memiliki maag tidak dianjurkan minum minuman berkafein, seperti kopi, dalam jumlah banyak.
Bahkan, sebisa mungkin sebaiknya hindari kafein atau membatasi asupannya guna mencegah gejala maag bertambah parah. Pasalnya, kafein dilaporkan dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah.
Akibatnya, bisa naik kembali ke kerongkongan dan memicu gejala yang mengganggu.
Kafein meningkatkan hormon gastrin Asam Lambung
Selain melemahkan otot esofagus, kafein juga disebut dapat merangsang lebih banyak sekresi asam. Alhasil, hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon gastrin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang lambung untuk menghasilkan asam lambung.
Oleh karena itu, kafein masuk dalam daftar pantangan makanan dan minuman bagi orang yang mengalami penyakit ini. Ada beberapa makanan dan minuman berkafein yang mungkin perlu Anda hindari atau kurangi, antara lain:
- Cokelat.
- Teh.
- Kopi decaf.
- Kopi.
- Minuman berenergi, dan
- Minuman bersoda.
4. Makanan pedas
Sudah bukan rahasia lagi bila makan makanan pedas bisa berujung pada sakit perut, mulas, hingga diare. Bahkan, konsumsi makanan pedas juga bisa termasuk dalam daftar pantangan untuk orang yang mengalami asam lambung. Bagaimana bisa?
Umumnya, rasa pedas dari suatu makanan berasal dari cabai. Cabai mengandung zat yang disebut capsaicin di dalamnya, yaitu ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas pada cabai.
Selain memberikan rasa pedas, capsaicin juga bisa memperlambat kerja sistem pencernaan. Bila hal ini terjadi pada orang yang sakit maag, tentu gejalanya akan lebih buruk mengingat proses pencernaannya memakan waktu lebih lama.
Sementara itu, ketika gejala maag dirasakan, makanan yang telah dikonsumsi tidak boleh berada di sistem pencernaan terlalu lama. Pasalnya, semakin lama makanan bertahan di perut, semakin meningkat pula risiko sakit naik.
Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama untuk pulih dari gejala maag, seperti mulas, sakit perut, hingga sensasi terbakar akibat penyakit ini.
5. Makanan asin
Tak jauh berbeda dengan makanan pedas, terlalu banyak makan makanan asin juga bisa memicu gejala maag akibat kenaikan asam lambung. Namun, para ahli sejauh ini belum mengetahui apa penyebab pastinya.
Sejumlah penelitian memang menunjukkan bahwa makanan yang mengandung natrium (garam) yang tinggi dapat memicu refluks asam.
Hal ini mungkin dikarenakan kombinasi dari makanan asin yang dimakan bersama dengan gorengan dan makanan berlemak. Namun, kondisi tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh pada orang sehat dengan pola makan yang baik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi setidaknya konsumsi makanan asin dalam batas wajar agar tidak menjadi pemicu asam lambung naik.
6. Buah citrus sebagai pantangan asam lambung
Buah-buahan citrus, seperti jeruk, lemon, maupun jeruk bali memang mengandung vitamin C yang tinggi dan baik bagi kesehatan. Di lain sisi, konsumsi buah-buahah citrus ternyata disebut dapat memicu naiknya asam lambung.
Menurut penelitian yang dimuat dalam The Korean Journal of Gastroenterology, pantangan makanan untuk penyakit asam lambung ini dapat memicu sensasi terbakar.
Dari sekitar 382 peserta yang mengeluhkan rasa terbakar pada dada sebagai gejala maag, sebanyak 67% dari peserta mengalami keparahan gejala setelah mengonsumsi jeruk.
Penyebab pastinya memang belum diketahui. Namun, ada kemungkinan bahwa jumlah asam yang terkandung dalam buah citrus dapat melemahkan otot esofagus, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
Sumber; hellosehat.com